Kebutuhan akan pengambilan keputusan yang
cepat dan akurat, persaingan yang ketat, serta pertumbuhan dunia usaha menuntut
dukungan penggunaan teknologi mutakhir yang kuat dan andal. Dalam konteks ini
keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam
memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Seiring berkembangannya perusahaan,
fungsi audit semakin penting dan timbul kebutuhan dari pemerintah, pemegang
saham, analis keuangan, bankir, investor, dan masyarakat untuk menilai kualitas
manajemen dari hasil operasi dan prestasi para manajer. Untuk mengatasi kebutuhan
tersebut, timbul audit manajemen sebagai sarana yang terpercaya dalam membantu
pelaksanaan tanggungjawab mereka dengan memberikan analisis, penilaian,
rekomendasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
DEFINISI AUDIT
Pengertian Audit Sistem Informasi Menurut
Para Ahli Kata audit sudah umum dikenal di dunia perekonomian. Pada awalnya
kata audit ini identik dengan pemeriksaan keuangan dilingkungan perbankan.
Terdapat definisi para ahli tentang audit diantaranya adalah:
1. Alvin A. Arens dan James K.Loebbecke
“Auditing is the accumolatuin and evaluation of evidence about information to
dtermine and report on the degree of correspondence between the information and
establishe criteria. Examining ought to be finished by a skillful autonomous
individual”.
Mengacu pada definisi diatas maka audit
ialah pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti untuk menentukan derajat
kesesuaian anatar informasi dan criteria yang telah ditetapkan. Hal ini berarti
dalam pelaksanannya evaluasi dilakukan mengacu pada sejumlah criteria tertentu
untuk menentukan derajat kinerja yang telah dicapai.
2. Ron Weber (1999) “SI Auditing is the
process of collecing and evaluating evidence to determine whether a computer
system safeguards assets, maintains data integrity, allows organizational goals
to the achieved effectively and uses resources efficiently”.
Seperti halnya didefiniskan diatas bahwa
audit SI ialah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan
apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi,
integritas data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit secara umum dapat
diklasifikasilkan sebagai berikut :
·
Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi
telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
·
Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan
yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar,
diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
·
Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban
yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi
transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
·
Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
·
Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang
dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan
saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan
dengan tepat.
·
Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat
pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka
buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
·
Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang
dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin
sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride
akuntansi.
·
Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan
persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam
laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan
tersebut.
FUNGSI INTERNAL AUDIT DALAM PERUSAHAAN
Apa fungsi internal audit bagi perusahaan
/ manfaat audit internal bagi perusahaan ?
Berikut ini tinjauan fungsi audit
internal menurut para ahli :
Fungsi audit internal menurut Mulyadi :
Fungsi audit internal di dalam organisasi
adalah untuk menentukan apakah internal control perusahaan sudah baik atau
belum, menentukan kehandalan informasi yang telah dibuat oleh pihak manajemen
serta untuk menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi atas berbagai kegiatan
operasional organisasi.
Fungsi audit internal menurut Sawyer :
Fungsi audit internal adalah untuk
memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas perusahaan. Dalam perusahaan,
audit internal dapat berfokus pada manajemen risiko, proses pengamanan aktiva
atau bahkan mempertahankan kepatuhan (audit compliance) terhadap peraturan.
Fokus audit internal juga tergantung dari banyaknya departemen bisnis yang ada
dalam perusahaan.
Fungsi internal audit menurut IIA :
·
Fungsi audit internal di dalam organisasi adalah untuk :
·
Membantu melindungi aset dan mengurangi kemungkinan terjadinya tindakan
penipuan
·
Meningkatkan efisiensi dalam operasi
·
Meningkatkan keandalan dan integritas keuangan
·
Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
·
Menetapkan prosedur monitoring
Sedangkan fungsi audit internal dalam
mewujudkan good corporate governance adalah untuk memaksimalkan value bisnis
perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip-prinsip good corporate governance
seperti Transparency (keterbukaan informasi), Accountability (akuntabilitas),
Responsibility (pertanggungjawaban), Independency (kemandirian) dan
Fairness(kesetaraan dan kewajaran) dalam pelaksanaan kegiatan bisnis.
1. Tahap Perencanaan
Ini adalah langkah awal dalam proses audit.
Di tahap perencanaan, seorang auditor akan mempelajari perusahaan yang akan
diaudit, mulai dari sumber daya, di bidang apa perusahaan tersebut bergerak,
dan seluruh aktivitas perusahaan. Dari situ, seorang auditor bisa menentukan
jenis audit apa yang akan dipilihnya. Selain itu, auditor juga akan
mempertimbangkan segala risiko yang mungkin timbul dalam proses audit. Sebelum
melangkah ke proses selanjutnya, seorang audit perlu meminta persetujuan dari
pihak
2. Pengujian Informasi
Setelah mendapat persetujuan dari pihak
perusahaan, auditor akan mulai menguji semua informasi dan data yang
diperolehnya di lapangan, lalu menganalisisnya. Dalam melakukan proses ini,
harus ada pihak perusahaan yang bertugas mengawasi kinerja seorang auditor. Hal
ini dilakukan untuk menghindari kecurangan dan bertujuan agar hasil pengujian
data dan informasi yang ada bersifat objektif serta tepat sasaran.
Di tahap ini pula seorang auditor akan
melakukan pemetaan tentang masalah yang mungkin muncul dari proses observasi
tersebut, yang mana semua ini dikaitkan dengan informasi yang ia dapat
sebelumnya dan juga pihak-pihak luar yang sekiranya terlibat dalam proses
pendanaan perusahaan.
3. Mendapatkan Hasil
Setelah melakukan observasi dan segala
pemetaan masalah yang kemungkinan terjadi, kini saatnya auditor memeriksa
risiko material dari perusahaan. Auditor akan menganalisis hasil yang
didapatnya dari lapangan. Dari sini akan terlihat jika ada kesalahan dari
laporan keuangan perusahaan dan juga kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Selanjutnya, auditor akan mengklarifikasi ulang. Jika perusahaan yang diaudit
adalah perusahaan besar, maka seorang auditor saja tidak cukup. Harus berupa
tim karena semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula risiko
penyimpangan keuangan.
Sebelum mengambil kesimpulan, seorang
auditor akan mencocokkan hasilnya dengan auditor yang lain. Jika auditor
lainnya juga menemukan kesalahan keuangan yang sama, maka dipastikan ada yang
tidak beres dengan kondisi keuangan perusahaan. Untuk itu, tim auditor akan
melakukan pemeriksaan lanjutan secara lebih mendalam.
4. Menyusun Hasil Evaluasi
Setelah semua dicek dan mendapat
kesimpulan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh auditor adalah
menyusun hasil evaluasi berupa laporan. Laporan ini akan diserahkan ke pihak
perusahaan yang menunjuk auditor tersebut. Di dalam laporan tersebut, auditor
juga harus menulis rekomendasi perkembangan yang mungkin bisa dicapai. Ini
adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit.
Dengan adanya proses audit, kita bisa
tahu secara tepat kondisi keuangan perusahaan, termasuk transaksi-transaksi
yang terselip. Selain itu, audit menghindari adanya tindakan nakal oleh
oknum-oknum tertentu yang ingin berbuat jahil terhadap keuangan perusahaan.
Prosesnya memang sangat rumit, sehingga Anda harus menyewa seorang atau tim
auditor khusus. Bagi perusahaan besar, proses audit ini sangat diperlukan demi
menjaga keuangan perusahaan agar tetap sehat. Anda bisa menggunakan software
Sleekr Accounting seperti agar proses
audit berlangsung lebih mudah dan praktis. Lihat di sini untuk mengetahui lebih
jelas tentang Sleekr Accounting.